Perjuangan Yang Tak Pernah Putus Asa !!!

Mawar sang Perempuan Pejuang........

Di sebuah gang sempit yang becek seusai hujan di kawasan kota Jakarta selatan, seorang perempuan tampak berjalan pelan sambil memanggul karung besar berisi tumpukan barang bekas. Wajahnya tampak lelah, namun senyum tipis tetap tersungging di bibirnya. Dialah mawar, seorang pemulung yang setiap hari mengais rezeki dari sisa-sisa barang tak terpakai.

Mawar, perempuan berusia sekitar 29 tahun, sudah menekuni pekerjaan ini selama lebih dari 2 tahun. Ia menjalani profesinya dengan penuh kesabaran dan ketekunan meskipun harus berhadapan dengan cuaca yang tak menentu dan jalanan yang licin.

Setiap pagi - sore hari, Mawar berkeliling dari satu gang ke gang lainnya mengumpulkan kardus, botol plastik, dan logam bekas. Barang-barang itu kemudian ia bawa ke tempat penampungan sederhana di dekat rumahnya untuk dipilah sebelum dijual ke pengepul.

Kegiatan ini berlangsung di kawasan pemukiman padat di pinggiran kota Jakarta Selatan. Di tempat itulah banyak warga menggantungkan hidup dari hasil daur ulang sampah.


Rutinitas itu ia jalani hampir setiap hari, dari pagi hingga sore. Dalam sehari, Mawar bisa mengumpulkan beberapa karung besar yang beratnya bisa mencapai puluhan kilogram.

Baginya, pekerjaan ini bukan sekadar mencari uang, tetapi juga bentuk tanggung jawab untuk membantu keluarganya. Hasil dari menjual barang bekas digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan biaya sekolah anaknya.

Meski hidup dalam keterbatasan, semangatnya tidak pernah padam. Ia tetap bekerja keras dan bersyukur atas setiap rupiah yang didapat. “Capek iya, tapi ini jalan rezeki saya,” ucapnya lirih sambil menghitung uang hasil penjualan barang bekas di bawah sinar senja.

Kisah Mawar menjadi cerminan perjuangan banyak pekerja informal di Indonesia. Di balik tumpukan sampah yang mereka kumpulkan, tersimpan keteguhan hati dan harapan akan kehidupan yang lebih layak.

                                                                                                        Kehidupan Sang Pejuang Perempuan